Logo Kota Bandar Lampung |
Logo atau lambang Kota Bandar
Lampung memiliki makna membina persatuan dan kesatuan dengan penuh kesetiaan
untuk mempertahankan dasar Negara Pancasila guna bersama-sama pewujudkan kota
perdagangan dan jasa yang aman, nyaman, sejahtera, makmur, berbudaya, religius
dan maju untuk Kesejahteraan, kemakmuran dan kejayaan Kota Bandar Lampung.
Logo Kota Bandar Lampung berbentuk
sebuah pita yang melingkar bersudut lima yang telah dimodifikasi sehingga
terdapat lekuk garis pada sisi dan sudutnya, dibagian atas terdapat tulisan
KOTA dan bagian bawah BANDAR LAMPUNG. Pada bagian dalam Logo Daerah, terdapat
perisai bersudut lima yang telah dimodifikasi dengan membuat garis lengkung
untuk menghubungkan antara sudut dengan sudut lainnya yang didalamnya terdapat
gambar :
Payung Raja yang terdiri dari 3
susun secara bertingkat Siger Gung/Talo Balak Jukung/Jung, Perahu khas Lampung
dengan orang diatasnya dan terdapat tulisan RAGOM GAWI yang dilengkapi Aksara
Lampung sebagai Moto Daerah Setangkai Padi dan Kapas.
Arti Lambang Kota Bandar Lampung
Lambang atau logo kota Bandar Lampung itu sendiri terbagi dari beberapa lambang
yang tiap masing-masing lambang memiliki arti tersendiri. berikut ini adalah
Arti dari lambang-lambang tersebut.
A. Pita yang melingkar bergaris tepi
hitam dan berwarna kuning emas Memiliki makna persatuan, kebesaran dan
kejayaan.
B. Perisai bersudut lima. Perisai
bersudut lima dengan bagian atas berwarna putih, bagian bawah berwarna biru dan
berlandaskan warna hitam memiliki makna Kota Bandar Lampung yang meliputi
daratan dan lautan tegak berdiri diatas landasan yang teguh dan kokoh dengan
masyarakat berwawasan luas dan berpedoman pada senggiri lampung yang telah
mengakar yaitu, Pi’il Senggiri, Sakkai Sambayan, Nengah Nyappur, Nemui Nyimah
dan Bejuluk Beadek.
C. Payung Raja Tiga Tingkat Secara
keseluruhan Payung Raja Tiga Tingkat bermakna Kota Bandar Lampung memegang
teguh tiga tatanan sebagai pedoman hidup bermasyarakat yaitu hukum Agama, hukum
Negara dan hukum Adat, tempat semua masyarakat Kota Bandar Lampung berlindung,
secara detail simbol ini memiliki makna:
Payung warna putih : sebagai simbol
kepemimpinan/kepenyimbangan, kesucian jiwa, ketulusan dan keagungan, ketiganya
telah terpateri dalam nilai-nilai keadatan suku Lampung
Payung warna kuning : sebagai simbol
berjiwa besar, berjiwa sosial berjiwa kemasyarakatan
Payung warna merah : sebagai simbol
sikap hidup dengan ketegasan berperilaku, berpikir dan bertindak dalam mengawal
pi’il pesenggiri berpegang teguh pada tradisi dan hukum adat sebagai identitas
orang Lampung
Jumlah ruas payung : warna putih 8
buah, warna kuning 17 buah, warna merah 19 buah dan ruas payung agung
seluruhnya 45 buah melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
(17-8-1945)
Satu bulatan pada puncak payung :
bermakna satu cita membangun Daerah, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan Ridho Tuhan Yang Maha Esa.
D. Siger berwarna kuning emas
Merupakan simbol mahkota yang melambangkan kebesaran, kemewahan, keagungan,
berbudi pekerti dan berbudaya meskipun ditengah kota yang beragam etnis suku
dan agama.
Siger ditandai pada bagian muka dan
belakang yang berlekuk beruji 9 buah. Ruji yang paling tengah merupakan paling
tinggi, sedangkan yang paling pinggir melengkeng seperti ujung tanduk atau
perahu.
Lambang Siger ini menjadi
simbolisasi sifat feminism, yang bermakna Kota Bandar Lampung menjadi “IBU”
bagi masyarakatnya, yang mengayomi dan memakmurkan dengan kesuburan dan
berbagai potensi yang berada dalam kendungannya, serta ramah terhadap setiap
tamu serta para pendatang.
E. Gung/Talo Balak Merupakan alat
musik tradisional masyarakat Lampung berwarna emas melambangkan kebesaran dan
kejayaan, bermakna sebagai masyarakat yang komunikatif dan informatif dimana
senantiasa mengikuti perkembangan zaman namun tetap terkendali oleh norma norma
agama, adat dan budaya bangsa. Gung/Talo Balak terbuat dari logam campuran
(kuningan, tembaga dan besi) yang merupakan salah satu bagian dari unti musik
kulintang/kelintang
F. Jukung/Jung Perahu khas Lampung
dengan orang diatasnya dimaksudkan sebagai simbol sarana transportasi untuk
melambangkan Kota Bandar Lampung sebagai kota perdagangan dan orang yang
melambangkan jasa sehingga secara keseluruhan bermakna Kota Bandar Lampung sebagai sebuah kota yang menyediakan
perdagangan dan jasa.
Jukung/Jung merupakan alat angkut di
perairan (laut dan sungai) untuk mengangkut orang atau barang. Dibuat dari kayu
lumas yang disambung dengan papan memakai atap dan bercadik dari bambu, untuk menggerakkannya
selain dengan pengayuh juga dengan tiang-tiang layar
G. Tulisan RAGOM GAWI merupakan
motto daerah yang merupakan semboyan kerja yang bermakna bergotong royong,
bekerjasama, bersatu padu dalam menggerakkan roda pembangunan dengan hati yang
tulus ikhlas dan pantang menyerah dalam bekerja dan pengabdian terhadap
masyarakat, bangsa dan Negara.
Ragom Gawi merupakan motto daerah
sebagai semboyan kerja. Secara linguistik cultural terdiri dari dua suku kata
yaitu Ragom yang berarti kompak, bersatu, bersama-sama dan Gawi berarti kerja,
melaksanakan tugas pengabdian.
H. Setangkai Padi dan Kapas Bermakna
sebagai simbol kesejahteraan yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan
makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila yang mengailhami setiap gairah
pembangunan. Padi dan Kapas yang masing-masing berjumlah 17 (tujuh belas) dan 6
(enam) butir melambangkan hari dan tanggal kelahiran Kota Bandar Lampung
(17-6-1682).
Sumber Artikel: http://www.infobdl.net/
0 komentar:
Posting Komentar